KKN IPB 2016 Cikajang, Desa Margamulya 2016.
Selamat pagi dari margamulya!
Pagi ini disambut oleh pemandangan gunung cikuray yang cantik. Desa margamulya terletak dekat dengan desa cikandang. Ya meskipun desa sebelah lebih terkenal dan maju, tapi desa margamulya juga punya segudang kekayaan alamnya yang indah! So, mari kita ulik satu persatu.Foto diatas merupakan pemandangan yang saya ambil dari bukit yang ada di belakang rumah singgah kami, rumahnya bu lilis. Desa margamulya memiliki tanah yang subur selayaknya desa pada umumnya di kaki gunung. Desa ini memiliki potensi pertanian pada komoditas tomatnya loh! Selain itu ada wortel, kentang, cabai, dan sayuran lainnya. Tomatlah yang kami jadikan untuk fokus ke dalam program kkn kami.
Nah ini lahan untuk wortel, keren kan! Begitu luas dan suburnya tanah di desa ini, dan tiap warganya memiliki lahannya masing-masing untuk bercocok tanam.
Kemudian, kami diajak oleh warga sekitar untuk membantu panen tomat dan cabai. Tiap panen tiba, para ibu-ibu di desa saling membantu satu sama lain untuk mengambil hasil pertaniannya di lahan mereka. Nantinya hasil dari panen tersebut ada yang dijual ke pasar terdekat ataupun ada juga yang dijual ke tengkulak. Masing-masing pemilik lahan tersebut punya cara yang berbeda dalam hal ini. Namun, ketika ditanya kepada salah satu pemilik lahan, ia lebih suka menjualnya ke pasar langsung, karena tengkulak kadang suka bermain pada harga yang ada. Jadi, menurutnya lebih adil kita sendiri yang tau harga di pasar.
Pengalaman yang paling menarik memang saat kami KKN disini bertepatan dengan bulan nya panen disini. Sebelumnya, saya dan teman-teman hanya bisa belajar di dalam kelas dan mendengarkan teori-teori yang ada, dan akhirnya KKN mengajarkan kami untuk bisa menerapkan ilmu kami selama di kampus.
Selain itu, kami juga berkesempatan untuk ikut dalam panen kentang, namun sayang foto belum bisa di upload hihi. Nah, untuk komoditas kentang, lahan yang cocok itu berada di dataran yang lebih tinggi. Saat itu, kami subuh-subuh diajak oleh Kang Nyang-nyang salah satu pemuda desa yang dekat dengan kami dan kami pergi ke lahan kentang tersebut memakan waktu kurang lebih sejam. Perjalanan yang ditempuh dengan berjalan kaki dan tentunya jalan yang tidak biasa kami tempuh sebelumnya. Kalo di ingat-ingat ya seperti lagu "mendaki gunuung lewati lembaaah" sebegitu jauhnya dan penuh perjuangan loh. Tak heran kami yang terbiasa hidup di kota banyak mengeluh di perjalanan, maklum fisik pun belum dilatih untuk berjalan sejauh itu, bebatuan, jalan lumpur, terlebih semalam turun hujan, lengkaplah sudah kami seperti "si bocaah petualaaang lincah kakinyaaa sperti kaki kijang hap. Hap. Hap hap hap hap haaaap" wkwk. Tapiii setelah memakan waktu yang cukup lama dan menguras tenaga *ceilah rasa penasaran kita terbayar sudaaaah fiuuuh. Kami benar takjub pada orang-orang yang sudah sepuh yang banyak kami temui di sela perjalanan. Begitu kuatnya warga sini bahkan sampai ada yang sengaja menginap di lahan mereka sendiri untuk menjaga dari pencuri yang memakan hasil panen mereka. Amazing memang!
Tidak hanya takjub pada pemandangannya kami juga diajarkan untuk memanen kentang seperti apa. Rasanya geli-geli gimana gitu guys, tangan kena cacing gendut-gendut tapi seru! Macam gali harta karun kalo panen kentang wkwk. Iya jadi kentang termasuk umbi-umbian, yang cara panennya harus menggali tanah, pakai tangan. Harusnya sih bawa sarung tangan, tapi kami tanpa persiapan untuk itu. Nah, setelah lelah bekerja menjadi buruh panen kentang, hal yang paling kami tunggu - tunggu datang....jeng jenggggg
Yeaay waktunya makan! Wkwk
Jadi, pemilik lahan memang selalu membawakan amunisinya untuk para buruhnya. Sederhana, tapi enak banget. Kami makan bersama dengan lauk asin, jengkol, sayur lengap sudah nikmat dunia. Selepas panen dan makan bersama, ada satu hal lagi rejeki nomplok, kami dikasih bonus kentang se kresek gede. Awalnya sungkan, tapi kalo dipaksa gapapa deh~ haha.
Alhamdulillah rezeki emang ga baik kalo ditolak. Catet.
Kemudiaaan, hal seru lainnya yaitu sosialisasi pada ibu-ibu untuk bagaimana caranya mengolah tomat biar bisa menambah penghasilan para ibu-ibu pkk disini. Kami buat demo masak saos tomat. Antusiasme ibu-ibu bikin jadi semangat! Mereka pun baru menyadari betapa mudahnya membuat saos tomat. Saos ini bisa jadi mereka buat untuk bakso, gorengan dan hal lain yang bisa dijual untuk menambah pemasukan mereka. Ya meskipun sederhana, setidaknya program kami bisa terus bermanfaat untuk warga disini. Karena, jujur potensi yang banyak di desa ini harusnya mampu menyejahterakan warganya, dan semoga hadirnya kami bisa sedikit membantu warga disini. Oke, sekian duluu cerita berharga dari aku dan teman-teman amazing margamulya, hehe semoga bermanfaat buat kalian yang mendapat desa margamulya untuk KKN!
Goodluck!
-Aisy, bagus, fikar, fathia, farha, yanti, sri.
-Kabupaten Garut, Cikajang, Desa Margamulya dengan segala keramah-tamahannya :)
@2016.
-Kabupaten Garut, Cikajang, Desa Margamulya dengan segala keramah-tamahannya :)
@2016.
0 komentar