W E L C O M E

Mengalah untuk menang.

Terkadang memang  dihadapkan untuk melawan, tapi sejatinya dengan mengalah diri mu akan menemukan kemenangan.
Bahkan panutan umat seluruh alam pun menerapkan itu, ia memilih untuk mengalah (tidak membalas ancaman verbal) tapi menang dalam pertempuran yang sesungguhnya (perang).
Sejatinya kemenangan sejati itu ketika bisa melawan nafsu sendiri. Mencoba selalu berbuat baik pada hatinya ingin mengumpat. Ingin balas dendam tapi sejatinya hati kecil sudah memaafkan.

Maka, mengalah lah pada ego diri. Mengalah kemudian memaafkan. Dua kata yang selalu jadi prinsip diri. Ketika ada yang sampai melukai tapi tidak berdarah, maka sabar yang pertama dilakukan kemudian maafkan selanjutnya doakan. Semoga Tuhan memberikan hidayah dengan segera.
Ada prinsip lainnya dalam pepatah seseorang yaitu jika tidak bisa membahagiakan maka jangan membuat sedih. Selaras dengan jika tidak bisa menenangkan suasana lebih baik diam.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Ada hal yang selalu mengganggu.
Tentang rasa yang selalu salah diartikan, tentang persepsi yang selalu bersebrangan.
Ada seseorang pernah berkata begini
'jika terus menerus merasa lebih baik sendiri, nanti barulah sadar ketika umur sudah tak lagi lama, barulah mulai menjual diri ini kepada siapapun yang mau'
Sungguh menohok hingga ingin menonjok di sela macet nya saat itu.
Untung saya punya rasa peredam emosi yang baik.
Saya pikir itu hal yang sangat amat tidak pantas diucap. Seolah beliau tidak mengimani adanya Tuhan.
Bagaimana?
Rasanya begitu suka hatinya berucap tanpa berpikir lebih dulu.
Sebabnya, aku selalu memperhatikan tiap ucapan orang-orang terdekat, apakah orang tersebut memang orang yang baik? Atau berpura-pura baik supaya bisa memenangkan hati?.
Kalau pun orang terdekat bersikap salah, masih saya maafkan. Tapi untuk urusan ucapan yang keliru saya mundur untuk memilih memaafkan. Mungkin dimaafkan tapi agak lama.
Begitu kiranya salah seorang yang pernah berucap tanpa pernah berpikir dahulu. Begitu kiranya orang yang merasa paling benar tanpa pernah membaca terlebih dahulu.
Dari hal itu, saya banyak belajar. Belajar untuk tetap berhati-hati saat bicara hal yang serius, terutama masalah hati.
Lebih banyak diam, karena lidah bisa saja salah pada hati tak ingin begitu.
Iya, saya tipikal perempuan yang paling sensitif dengan ucapan. Lebih mudah sakit oleh ucapan ketimbang perlakuan.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Langit akan selalu ada,
Bahkan disaat sepi mu langit tetap menemani,
Birunya, putihnya, jingganya bahkan hitamnya ia tetap menawan,
Sayang, langit tak dapat diajak bicara,
Sekalipun bisa, bahagianya orang-orang dapat bercengkrama di dinginnya malam
Bersenda gurau di pagi yang cerah
Dapat ikut tersedu di sela senja
Menjadi kawan disaat sendiri.
Langit akan tetap menawan,
Sesederhana matahari yang ikut tenggelam di waktu senja,
Sesederhana matahari yang datang perlahan di dinginnya pagi.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Malam, begitu kata orang-orang.
Waktu yang paling ditunggu-tunggu untuk beristirahat.
Tapi, pernahkah malam menjadi gusar saat siang menjadi lebih lama.
Pernahkah malam menikmati waktunya jika diberi lebih lama.
Pernahkah ia menjadi alasan orang untuk bersyukur akan hadirnya. Tentu pernah.
Pernahkah malam sedih ketika dibandingkan dengan siang yang terlihat lebih indah? Tentu pernah.
Pernahkah orang-orang kagum padanya meskipun tak sedikitpun cahaya ada. Hanya setitik bintang dan secercah bulan.
Malam selalu sembunyi ketika datang, ia ikhlas meskipun diumpat, dia tetap ada meskipun banyak yang sesal.
Malam selalu indah bagi orang-orang yang menyadari. Sayangnya, malam kini lebih penakut, ia senang orang-orang tak menyadarinya, ia senang dalam sepi dan keheningan di sekelilingnya.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Follow Us

recent posts

Blog Archive

  • ►  2019 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2018 (28)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ▼  Mei (4)
      • Mengalah untuk menang
      • Merasa benar
      • Langit
      • Malam.
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (4)

Created with by BeautyTemplates | Distributed by Gooyaabi Templates